Pencarian tentang:

Selasa, 28 Desember 2010

Universal Service Obligation (USO) Harus Bisa Mengangkat Masyarakat Pedesaan


Cimahi - Kesenjangan digital di Indonesia masih sangat tinggi. Untuk mengikisnya, pemerintah menggelar program universal services obligation (USO). Harapan besar pun digantungkan dalam program telepon dan internet pedesaan ini. Program USO merupakan suatu layanan yang berbasis kepada penyediaan jasa akses telekomunikasi dan informatika pedesaan sebagai bagian dari kewajiban pelayanan universal telekomunikasi terhadap perkembangan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.


"Kita ingin mengikis jurang tadi (kesenjangan digital-red). Dengan adanya internet di pedesaan, diharapkan bisa mengangkat masyarakat di pedesaan. Sehingga terjadi pemerataan dan teknologi informasi tidak hanya dikuasai oleh orang kota saja," kata Menkominfo Tifatul Sembiring usai melakukan uji coba Desa Berdering Program USO di Kantor Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Senin (27/12/2010). Tifatul juga menegaskan bahwa ada bahaya yang mengincar dari internet. Konten-konten negatif seperti pornografi harus bisa dibendung. Dirinya pun meminta kepada masyarakat agar sama-sama mengawasi pornografi. "Harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Konten-konten negatif seperti pornografi sudah berhasil kita bendung. Walaupun tidak 100 persen, tapi tetap kita akan terus-menerus membendungnya," katanya.

Pemerintah membagi-bagi proyek ini ke beberapa paket wilayah. Melalui surat Kementrian Komimfo No. 60&69/PL-USO/PAKET/BTIP-BLU/KOMINFO/1/2009, Telkomsel mendapatkan 5 paket yang meliputi paket 1 (Propinsi NAD, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat), paket 2 (Jambi, Riau, Kepri, Babel, Bengkulu, Sumsel, dan Lampung), paket 3 (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan), paket 6 (Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur), dan paket 7 (Banten, Jabar, Jateng, DIY, dan Jatim).

Telkomsel pun kebagian untuk mengakomodasi layanan akses telekomunikasi dan informatika sebanyak 25.000 desa terpencil. Program ini dikenal dengan Desa Berdering. Selain menyelenggarakan program tersebut, operator terbesar di negeri ini juga menggelar program Desa Pinter (Desa Punya Internet) dan Pusyantip (Pusat Layanan Telekomunikasi dan Informasi Perdesaan).

Dalam melaksanakan program Desa Berdering, Telkomsel membangun instalasi Fixed Wireless Telephone ( FWT) serta Base Transmission Station (BTS) Pico di setiap desa USO. Inovasi BTS Pico via VSAT-IP yang diciptakan oleh Telkomsel ini berbasis teknologi selular dengan konsep Remote Solution System pertama di Indonesia. Inovasi lainnya yang dilakukan oleh Telkomsel adalah inovasi sumber listrik alternatif ramah lingkungan dengan memanfaatkan tenaga matahari, tenaga air, dan tenaga angin.    Inovasi ini sebagai solusi dari masalah listrik yang masih menjadi kendala di sebagian wilayah Indonesia.           

Di tempat yang sama, Vice President Special Area Development Telkomsel Bambang Utomo mengatakan bahwa dengan adanya kepercayaan dari pemerintah kepada pihaknya untuk menggelar program USO tersebut semakin mempertegas komitmen Telkomsel dalam menyediakan akses layanan telekomunikasi ke seluruh Indonesia.     

"Peresmian Desa Berdering di Kecamatan Cimahi Selatan ini merupakan salah satu upaya Telkomsel untuk melayani lebih dari 25.000 desa di wilayah Banten, Jabar, Jateng, DIY, dan Jatim. Ini sebagai penegasan dari komitmen kami untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat," pungkasnya.

( afz / ash ) detikinet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar